Dalam peta perhotelan global dan industri pendukung terkait, industri binatu linen Tiongkok berada pada titik balik penting, menghadapi tantangan dan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya. Semua ini terkait erat dengan perubahan di pasar perhotelan saat ini.
Analisis Data
Menurut data terbaru Asosiasi Perhotelan Tiongkok, jumlah hotel di Tiongkok akan menunjukkan pertumbuhan tahun-ke-tahun sebesar 12,6% pada tahun 2024. Ini seharusnya menjadi tanda bahwa industri ini sedang berkembang pesat, tetapi kenyataannya tidak. Tingkat hunian rata-rata hanya 48%, dan harga per klien telah turun hampir 15% dibandingkan dengan tahun 2023. Sejumlah besar modal telah mengalir ke proyek hotel, yang sekarang berada dalam lumpur kelangsungan hidup yang parah. Sebagai akhir dari rantai industri perhotelan pariwisata, dampaknya pada pabrik binatu linen lebih ganas. Pada tahun 2024, meskipun ukuran pasar binatu linen nasional sekitar 32 miliar yuan, tingkat pertumbuhannya mengejutkan, kurang dari 3%. Selain itu, margin keuntungan industri sangat tertekan, sehingga kelangsungan hidup akan segera terjadi.
Masalah yang Dihadapi Pabrik Laundry Tradisional
Analisis mendalam tentang dilema saat ini, masalah pabrik pencucian tradisional jauh lebih dari sekadar biaya tinggi.
Di satu sisi, terjadi ketidakseimbangan serius antara penawaran dan permintaan di pasar. Sisi penawaran terus berkembang karena sejumlah besar modal yang disuntikkan ke pasar.industri perhotelan dan binatu, tetapi sisi permintaan terus menyusut karena harga pelanggan yang lebih rendah.
Di sisi lain, perusahaan binatu lintas batas yang baru muncul, mengandalkan dana yang kuat untuk menguasai pantai dengan harga murah, mengganggu pola pasar, dan mengakibatkan pabrik binatu linen tradisional terkepung. Pilihan untuk bertahan hidup sangat mendesak.

Integrasi M&A
Dalam situasi sulit ini, penggabungan industri, merger dan akuisisi, serta integrasi menjadi ujung tombak untuk memecahkan situasi. Dari perspektif efek skala, banyak pabrik binatu kecil menderita disekonomis skala dan tidak mampu mengendalikan biaya secara efektif.
Penggabungan dan akuisisi seperti hujan yang datang tepat waktu, mendorong perusahaan untuk berkembang pesat, mengurangi biaya produksi per unit, dan meningkatkan pemanfaatan peralatan serta daya tawar.
Mengambil contoh kota-kota di tingkat prefektur, setelah sejumlah pabrik kecil digabung menjadi perusahaan-perusahaan besar, sumber daya tersebar, dan pelanggan terintegrasi, daya saing pun meningkat secara signifikan. Di masa mendatang, ibu kota provinsi dan bahkan integrasi antarkota juga akan menjadi tren umum.
Sinergi Sumber Daya
Sinergi sumber daya juga penting. Merger dan akuisisi bukan hanya sekadar akumulasi modal, tetapi juga peluang untuk integrasi teknologi. Berbagai perusahaan memiliki keunggulannya sendiri. Beberapa perusahaan memiliki kontrol kualitas yang sangat baik, dan beberapa perusahaan memiliki manajemen yang baik. Setelah merger dan akuisisi, kedua belah pihak saling melengkapi keunggulan masing-masing, dan efisiensi produksi serta kualitas layanan dapat ditingkatkan.
Sinergi Pasar
Sinergi pasar memperluas wilayah perusahaan. Dengan bantuan merger dan akuisisi, perusahaan binatu regional dapat menembus batasan geografis dan memperluas cakupan layanan secara signifikan. Jika perusahaan dengan kinerja luar biasa di pasar kelas atas bekerja sama dengan rekan-rekan mereka di pasar kelas menengah dan bawah, berbagi sumber daya, dan melengkapi pasar, maka daya saing mereka akan meningkat secara eksponensial.

Sinergi Harga
Namun, beberapa strategi tradisional tidak sesuai dengan kondisi saat ini. Aliansi harga, yang dulunya merupakan harapan besar beberapa perusahaan, kini runtuh karena kurangnya kepercayaan pasar dan tekanan regulasi. Jalan menuju koordinasi harga penuh dengan rintangan:
❑ Sengketa kepentingan antar perusahaan terus terjadi.
❑ Biaya defaultnya rendah.
❑ Mekanisme kerjasamanya rapuh.
❑ Undang-undang antimonopoli terlalu tinggi untuk dilaksanakan.
Contoh
Melihat jalur perkembangan industri pencucian di Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang, integrasi skala besar, inovasi teknologi, layanan yang berbeda, dan integrasi lintas batas menerangi arah kami.
❑ Amerika Serikat
Konsentrasi industri binatu di Amerika Serikat mencapai 70%, dan 5 perusahaan teratas dengan tegas mengendalikan hak untuk berbicara.
❑Eropa
Jerman, Prancis, dan negara-negara lain membentuk klaster industri berskala besar dan terspesialisasi melalui merger dan akuisisi.
❑ Jepang
Jepang memimpin dalam standardisasi dan penyempurnaan.
Kesimpulan
Bagi pabrik-pabrik binatu linen global, khususnya para praktisi di Tiongkok, masa kini merupakan tantangan sekaligus peluang. Hanya dengan menganalisis tren secara akurat, secara aktif mencari kerja sama, terus berinvestasi dalam teknologi, dan membangun keunggulan yang berbeda, kita dapat menonjol dalam permainan bertahan hidup ini.
Apakah lebih baik menunggu dalam situasi sulit, atau lebih baik menerima perubahan? Jawabannya sudah jelas bahwa masa depan industri laundry ditakdirkan menjadi milik para pengusaha yang berani mendobrak tradisi.
Waktu posting: 05-Feb-2025